Jumat, 22 Desember 2017

Menata Kamar Tidur Anak dalam 7 Hari

Menata Kamar Tidur Anak dalam 7 Hari
Kamar tidur anak mudah sekali berantakan dan harus sering dirapikan kembali. Kamar tidur yang berantakan tentulah tidak nyaman dan sulit dibersihkan. Apalagi bagi anak-anak dengan alergi atau asma, kebersihan kamar sangat diutamakan. Sebenarnya dengan pengaturan pakaian dan mainan yang tertata baik, kamar tidur anak bisa lebih rapi, lega, dan mudah dibersihkan.

Bayangkan kamar tidur anak yang diidamkan. Buatlah rencana dan tahapan untuk memulai penataan ulang yang bisa membuat anak merasa nyaman. Terkadang memang perlu membuang beberapa barang, namun harus didiskusikan dulu dengan anak agar tidak merasa sedih atau merasa tidak nyaman. Agar anak tidak merasa ‘kaget’ dengan perubahan yang terjadi mendadak, lakukanlah penataan ini secara bertahap dalam 7 hari.
Hari 1 : Sederhanakan dan Permudah

Hari pertama akan menjadi hari terberat karena harus membuat tujuan yang jelas dengan tekad yang kuat. Kamar tidur harus menjadi ruang yang nyaman untuk anak sekaligus membuat hidup Anda menjadi lebih mudah.
Singkirkan pakaian dan sepatu yang sudah tidak muat. Sumbangkan atau simpan untuk anak yang lebih kecil.
Singkirkan mainan yang rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.
Singkirkan mainan yang sudah tidak sesuai dengan umur anak.
Jika ada beberapa mainan yang mirip, singkirkan sebagian supaya yang terbaik bisa dimainkan dengan lebih maksimal.

Ajak anak memilah dan memilih mainannya (sumber : iDEAonline.co.id)

Hari 2 : Pilah dan Relakan

Barang yang ingin dimiliki dan disimpan pastilah tidak ada habisnya. Fokuslah pada urutan “Top 10” benda-benda kesayangan dan terpenting. Anak-anak sudah bisa diajak bekerjasama dalam menentukan benda-benda kesayangan mereka. Sebagai orang tua, kita bisa mengarahkan anak-anak untuk memilih benda-benda yang penting untuk disimpan dan mengajarkan mereka merelakan benda-benda yang tidak mereka perlukan. Tidak harus benar-benar 10 benda. Bisa lebih sedikit. Diskusikan bersama anak sebagai pemilik kamar.
Pilih kotak penyimpanan dengan warna favorit anak dan buatlah menjadi tema desain interior kamar tidur (sumber : Design Decor)



Setelah 2 hari yang berat untuk memilih, memilah, dan merelakan beberapa benda, kamar tidur akan sedikit lebih rapi dan lega. Sekarang waktunya untuk mengatur dan menata benda-benda penting yang masih ada.

Metode pengaturan tetap menggunakan aturan “Top 10” untuk memudahkan perletakan benda mulai dari yang paling sering digunakan.
Letakkan pakaian yang sekarang sudah pas di bagian yang paling mudah dijangkau.
Buatlah rak pakaian terpisah untuk pakaian yang masih agak besar di bagian yang mudah terjangkau saat mereka cukup besar untuk memakainya.
Pisahkan mainan berdasarkan kategori dan ukurannya. Letakkan mainan yang paling sering dimainkan di kotak yang paling mudah diakses.

Hari 3 : Waktunya Bersih-bersih

Setelah kerja keras di hari 1 dan 2, kamar tidur anak akan lebih rapi dan tertata. Sekarang waktunya membersihkan kamar.

Kebersihan dan kerapian menjadi kunci kenyamanan (sumber : iranews.net)


Bersihkan seluruh ruang, termasuk langit-langit, keseluruhan bagian kipas angin dan AC, jendela dan lantai, bagian belakang perabotan, hingga bagian dalam lemari.
Jika anak memiliki sejarah asma atau pun alergi, pertimbangkan untuk menyewa jasa pembersih dengan metode penguapan, terutama untuk karpet dan boneka-boneka.
Cuci dan ganti seprei, sarung bantal guling, dan selimut.
Ajaklah anak membersihkan dan mencuci mainan-mainan plastik. Selain mengajarkan tanggung jawab sebagai pemilik ruang, anak juga akan lebih memperhatikan kerapian kamar tidurnya.
Bersihkan coretan-coretan krayon dari dinding. (tips : sediakan lembaran kertas besar di dinding sebagai lokasi karya seni anak)

Hari 4 : Menata Karya Seni.

Karya seni anak-anak pastilah sangat membanggakan dan sulit untuk membuangnya. Namun, banyak sekali karya seni yang mereka buat. Jika merasa kesulitan untuk membuangnya, pilihlah karya seni terbaik yang bisa mewakili perkembangan usia mereka. Buanglah yang lain.
Museum karya seni anak tertata rapi sebagai dekorasi kamar tidur (sumber : iranews.net)


Mintalah anak untuk memilih karya seni favorit mereka. Jika anak juga sulit untuk memilih, batasi pilihan mereka dengan aturan “Top 10” lagi. Anda juga boleh ikut memilih beberapa karya seni yang menjadi favorit Anda.
Pilah dan pilih berdasarkan tanggal. Jika tidak ada tanggal, cobalah kira-kira kapan karya seni itu dibuat dan kaitkan dengan peristiwa penting yang menyertainya.
Pajang karya-karya seni itu pada bingkai. Bisa juga dibuatkan album seni menggunakan album foto. Atau kreasikan penyimpanannya sesuai kreatifitas Anda.
Jika karya seni itu berupa 3D dan terlalu besar atau tidak berguna untuk disimpan, namun sangat ingin diingat, buatlah fotonya bersama anak sebagai senimannya.

Hari 5 : Penzonaan Kamar.

Target hari ke-5 ini adalah membuat kamar tidur lebih rapi, lebih lega, dengan akses yang lebih mudah untuk setiap kegiatan. Jadi, bayangkan kegiatan apa saja yang biasa anak lakukan di dalam kamar berikut urutannya. Pikirkan ide untuk menciptakan sebuah zona yang bisa menampung berbagai kegiatan sekaligus agar kamar lebih irit perabotan dan lebih nyaman.
Penzonaan aktifitas akan memudahkan akses dan membuat anak merasa nyaman (sumber : clipgoo.com)


Zona Baca : Area duduk yang nyaman, buku-buku yang tertata rapi, pencahayaan yang cukup, dan kedekatan area dengan teman-teman bonekanya.
Zona Tidur : Tempat tidur yang empuk dengan lampu tidur kecil, dan dekat dengan tempat meletakkan segelas atau sebotol air.
Zona Bermain : Area yang cukup luas di atas karpet yang dekat dengan kotak penyimpanan mainan. Lemari pakaian atau keranjang pakaian besar untuk tempat bersembunyi, mainan dapur-dapuran yang agak besar, atau pun rumah mainan.
Zona Kreatifitas : Siapkan meja kecil untuk anak menggambar atau aneka kreatifitas lainnya, dekat dengan rak penyimpanan peralatan gambar.

(Tips : Zona bermain dan zona kreatifitas bisa disatukan dengan sebuah meja kecil sebagai tempat bersembunyi sekaligus tempat anak menuangkan jiwa seni mereka)

Hari 6 : Beri Nama dan Keterangan.

Rak dan kotak penyimpanan yang rapi tidak akan berfungsi dengan baik jika anak tidak mengetahui isinya dengan jelas. Beri nama dan keterangan dengan gambar yang menyenangkan sekaligus informatif.

Lemari pakaian dengan keterangan gambar isi tiap rak. Keterangan gambar juga bisa dimanfaatkan sebagai dekorasi yang imut dan menarik (sumber : nikevertchaussures.com)



Untuk anak-anak yang belum bisa membaca, buatlah keterangan dengan gambar ataupun stiker untuk menjelaskan benda-benda yang ada di dalam lemari atau pun kotak. Tuliskan pula namanya agar anak juga bisa mengenal huruf dan belajar membaca.
Hari 7 : Jadikan Kebiasaan Sehari-hari.

Ajak dan ajarkan anak untuk memulai kebiasaan baik setiap hari. Pada awalnya memang akan terasa sulit, namun jangan menyerah.
Simpan mainan sebelum mengambil mainan yang lain kecuali jika perlu dimainkan bersamaan.
Simpan semua mainan sebelum tidur.
Bersihkan mainan setiap minggu. Ajak anak ikut membersihkannya.

Lemari pakaian dengan nama-nama hari (sumber : id.pinterest.com)

Pilih mainan yang akan disumbangkan sebelum mendapat mainan baru saat ulang tahun atau hadiah di hari raya.
Tentukan kepada siapa mainan-mainan itu akan disumbangkan. Jika anak mengetahui mainannya akan disumbangkan kepada anak lain yang tidak mempunyai mainan, mereka akan lebih rela untuk memberikannya, sekaligus mengajar anak untuk saling berbagi.
Saat anak bertambah besar, singkirkan pakaian dan sepatu yang sudah tidak muat lagi.
Mintalah anak memilih karya seni favorit setiap bulan, beri tanggal dan keterangan yang berkesan, dan simpan di album seni. Langsung buang yang lainnya.

Sebenarnya tidak terlalu sulit merapikan dan menata kembali kamar tidur anak yang sepertinya selalu berantakan. Buatlah urutan kegiatan yang perlu dilakukan sedikit demi sedikit. Ajak anak ikut serta dalam kegiatan ‘bersih-bersih’ ini. Ajak anak untuk juga bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian kamar tidurnya agar mereka tahu menghargai dan tetap menjaganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar