Jumat, 22 Desember 2017

Dinding Bata yang Tak Lekang oleh Waktu

Dinding Bata yang Tak Lekang oleh Waktu
Dinding bata ekspos menjadi estetika arsitektural yang tak lekang oleh waktu, nyaman dipandang mata, dan menampilkan keunikan tersendiri. Kecerdikan dan keahlian dalam memadukan dinding bata dengan elemen arsitektur lainnya akan menyempurnakan berbagai langgam arsitektur, baik tradisional, modern, eklektik, maupun kontemporer. Pelajari dan kenalilah hal-hal mendasar tentang bata, cara perawatannya, penyelesaian akhirnya, gayanya, dan berbagai hal lain yang akan membuat Anda semakin jatuh hati.
Perawatan

Memiliki dinding bata ekspos sebagai bagian desain arsitektural merupakan sebuah keuntungan karena tidak memerlukan perawatan khusus. Lapisi permukaannya dengan coating agar tidak terdisintegrasi dan tidak berdebu.

Dinding bata ekspos setinggi dua lantai pada Stoy House karya Yanuar PF


Pembersihan

Sebelum diberi coating , bersihkan permukaan bata dengan campuran cuka dan air. Gunakan semprotan agar mengenai seluruh permukaan, gosok dengan handuk, sikat dengan sikat lembut untuk membersihkan tanah yang masih tersisa. Pastikan tidak menggosoknya terlalu kuat agar bata tidak hancur.

Dinding bata ekspos pada selasar Roemah Singgah karya KsAD


Kelembaban dan Pemberian Nat

Pada area lembab seperti kamar mandi, pastikan bata terlapisi dengan baik agar terhindar dari jamur dan lumut. Jika nat antar bata sudah kurang baik, segera perbaiki dan lapisi kembali.

Bata ekspos pada kamar mandi Saman House di PIK
karya Platform Architects

Pilihan Tampilan Akhir

Bata dapat ditampilkan dengan berbagai tampilan akhir. Mulai dari warna merah bata alaminya, putih, glossy, abu-abu, dan banyak tampilan lainnya.

Merah Bata. Bata yang terbuat dari tanah liat, sebagai bagian dari bumi, memberikan warna merah alami yang sangat mudah dan cocok dipadukan dengan berbagai bahan lainnya.

Dinding bata ekspos dengan warna merah batanya yang alami
di ruang kerja Reva House karya Revano Satria


Bata tidak selalu diekspos dengan warna alaminya. Berbagai pilihan bisa dipadukan untuk estetika yang lebih menyatu dengan langgam arsitektur.

Putih. Warna putih dipilih untuk menjaga tekstur bata dan memperoleh tampilan yang lebih bersih serta berkesan modern.

Dinding bata dicat putih pada kamar tidur di R House Taman Laguna karya Sontang M. Siregar


Dinding bata pada bagian eksterior sengaja dicat putih untuk memantulkan cahaya dan menerangi taman, sekaligus menyeimbangi warna gelap dari deretan batang bambu.

Bata ekspos putih pada dinding dapur Stoy House karya Yanuar PF



Dinding bata bercat putih akan memberikan kesan alami dan menampilkan tekstur khusus yang bersih dan mencerahkan ruang.

Whitewashed. Trik pewarnaan ini memunculkan kesan cat kapur pada bata. Campurkan air dan cat putih dengan perbandingan 1 : 3. Lakukan pengecatan dengan kuas berukuran besar. Ingatlah untuk melapisi lantai dengan plastik atau koran bekas agar terhindar dari tetesan cat.

Dinding bata whitewashed yang dipadankan dengan lantai kayu menambah kesan alami (sumber : apartmenttherapy.com)


Perbandingan air dan cat yang dipakai serta pengulangan pengecatan pada area tertentu akan memberikan tampilan shading yang berbeda dan unik.

Kesan rustic pada dinding kamar tidur yang terbuat dari bata yang di-whitewashed (sumber : Minimalisti.com)


Abu-abu. Pilihan warna lain yang tidak kalah indahnya adalah warna abu-abu yang lembut dan hangat. Warna ini menampilkan kesan membumi dengan kualitas organik yang bersih dan elegan.

Dinding bata bercat abu-abu pada ruang keluarga bergaya scandinavian (sumber : hewowdecor.com)


Biru Langit. Warna biru langit akan mencerahkan dan menerangi ruangan. Bata ekspos memperkaya tekstur pada dinding dan menyeimbangi kepolosan langit-langit yang putih, sebagai perlambang awan dan laut.

Dinding bata dicat biru langit (sumber : homegirllondon.com)


Biru gelap. Warna biru gelap pada dinding bata juga tak kalah cantiknya. Warna ini memberikan kesan kokoh dan sebagai eye-catcher agar bagian dinding yang diekspos menjadi pusat perhatian.

Dinding bata sebagai aksen ruang (sumber : pinterest)


Hitam. Dominasi warna hitam pada ruang? Wah, ternyata tidak seram lho. Dinding bata dicat hitam yang dipadukan dengan bahan kayu ternyata mampu menampilkan kesan ruang yang hangat dan nyaman.

Ruang makan dengan bata ekspos dicat hitam sebagai dindingnya
(sumber : nousdecor.com)

Hal yang perlu diperhatikan

Saat melakukan pengecatan dan coating pada bata, perlu diingat bahwa pori-pori bata bersifat menyerap cairan. Dan ukuran pori-pori yang tidak rata bisa menyebabkan kesulitan saat pengecatan.

Bata ekspos dicat hitam pada dinding eksterior Saman House di Pantai Indah Kapuk karya Platform Architects

Perpaduan bata dengan bahan lain

Sebagai salah satu bahan yang tak lekang oleh zaman, bata bisa dipadukan dengan berbagai bahan lain untuk menciptakan berbagai langgam arsitektur.

Dinding bata yang semakin terekspos dengan keberadaan dinding polos kuning di sebelahnya
pada Stoy House karya Yanuar PF


Bata ekspos memberi kesan alami pada dinding. Pengecatan dengan warna putih menerangi tangga beton sebagai akses antara interior dan eksterior, dan menyeimbangkan warna gelap dari beton.

Bata ekspos dicat putih pada dinding tangga Roemah Singgah
karya KsAD


Perpaduan alami bata, kayu, rumput,dan batu kali terintegrasi dengan sempurna dan menyatukan bangunan dengan alam sekitarnya dan langit di atasnya.

Bata ekspos warna merah alami pada dinding eksterior Reva Housekarya Revano Satria


Bata ekspos menjadikan dinding bawah tangga yang terkucil menjadi pusat perhatian dan aksen ruang. Keberadaan dinding bata pada ruang makan dengan meja kayu dan lantai kayu, serta aneka tanaman, memperkuat kesan rustic pada ruang.

Bata ekspos whitewashed pada dinding di bawah tangga
(sumber : simplicity-beauty-inspiration.tumblr.com)


Ada banyak cara mengekpos bata sebagai bahan dinding. Kembangkanlah berbagai ide desain dengan memanfaatkan bata yang dipadu padankan dengan berbagai elemen dan gaya arsitektur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar